Senin, 26 Januari 2009

Cincin Pangeran Matahari di Langit Jakarta




(Foto: Ramadhian Fadillah/ detikcom)
Jakarta - Kekhawatiran masyarakat Jakarta yang menyangka tidak bisa menyaksikan gerhana matahari cincin di Jakarta tidak terbukti. Hembusan angin telah menyingkirkan awan mendung yang sedari pagi menaungi Jakarta.

Pantauan detikcom, Senin (26/1/2009), mulai pukul 16.25 WIB, bagian bulan sudah mulai menutupi bagian dari matahari.

Perlahan tapi pasti, bulan mulai menutupi keseluruhan bagian matahari. Setelah membentuk sabit, akhirnya pada sekitar pukul 16.40, bulan menghalangi sinar matahari sehingga membentuk gerhana matahari cincin atau annular solar eclipse.

Dinamakan gerhana matahari cincin karena bulan tidak menutup total matahari. Di sisi
lingkaran terluar, cahaya matahari masih terlihat sehingga berbentuk mirip cincin.

Puncak gerhana matahari cincin berlangsung kurang dari 5 menit. Setelah beberapa kali terhalang awan mendung yang belum sepenuhnya hilang, matahari akhirya perlahan-lahan kembali terlihat jelas.

Pada sekitar pukul 16.55 WIB pancaran sinar matahari sudah berpendar dengan derasnya. Fenomena alam langka gerhana matahari cincin yang kemunculannya belum bisa terjadi 10 tahun sekali itu pun usai.

Bagian barat Indonesia sudah disuguhi kekuatan alam yang luar biasa. Jika Anda belum bisa menyaksikannya, jangan khawatir fenomena serupa akan terjadi lagi pada tahun 2016.
(Gagah Wijoseno - detikNews)

Tidak ada komentar: